Written by Ricky Boenardy
September 14th, 2010
Ketika kita melewati tahun 2008 menuju tahun 2009 apakah yang terlintas dari benak Anda? Bayangan kesuraman akan dampak krisis global menghantui pikiran semua orang. Pembicaraan orang tak luput membahas masalah krisis yang seakan-akan menjadi momok yang sangat menakutkan. Bahkan seorang tukang ojek pun berbicara tentang IHSG yang terus turun, laksana seorang pemain bursa yang handal. Setiap orang pun terus dan terus berbicara tentang krisis, dan semakin dibicarakan membuat mereka menjadi lebih takut dari sebelumnya.
Membaca dan mendengar berita mengenai PHK yang sudah terjadi selama bulan November dimana di Amerika mencapai +533.000 karyawan, 3 perusahaan mobil besar di Amerika terancam krisis sehingga meminta bailout dari pemerintah, Lehman Brother pun bangkrut, AIG (salah satu perusahaan asuransi paling besar di dunia) di bailout oleh pemerintah amerika membuat kita pun semakin larut dalam bayangan krisis. Dan para ahli keuangan berkata ini semua hanya awal, krisis yang sesungguhnya baru akan terlihat di tahun 2009, sungguh menakutkan.Saya pun jadi teringat tentang kekuatan fokus yang pernah saya sharingkan dalam beberapa training. Waktu itu saya ingin membeli burger di sebuat restoran fastfood dan teman saya Petter menuju ATM sebuah Bank untuk menarik uang. Setelah burger selesai dibungkus, Petter belum datang juga.
Saat itu saya putuskan mencoba menyusul alih-alih menunggu tapi tidak ke ATM tempat Petter menarik uang melainkan saya duduk di bangku mal yang pasti dilewati orang yang mau ke ATM tersebut maupun ke restoran tempat saya membeli burger. 3 menit, 5 menit dia belum juga terlihat. 15 menit setelah menunggu, saya mulai bertanya-tanya apa yang gerangan yang terjadi dengan Petter. Kemudian tiba-tiba dia datang dari arah belakang dan berkat bahwa dia sudah di restoran fastfood tempat saya membeli burger dari tadi. Tenyata dia berjalan melalui arah barat sedang saya terus melihat ke arah timur sehingga walaupun dia melewati saya, saya tidak akan melihat dia.
Begitu juga dalam hidup, apabila di masa krisis ini dimana begitu gampang untuk melihat ke arah kesulitan, masalah dan kehancuran sehingga ketika kesempatan datang kita tidak akan melihatnya walau dia melewati kita. “Pastikan Anda berfokus untuk terus mencari kesempatan dalam krisis bukan mencari krisis dalam kesempatan “